MEDIA SULTENG – Sebanyak 200 Desa yang mengikuti pelatihan di Lembaga Pengembangan Tehknologi Tepat Guna (LPTTG) diduga menggunakan Dana Desa (DD) sebesar Rp 50 juta.
Pelatihan yang diadakan di Malindo, Kecamatan Masamba, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, berlangsung selama 7 hari dengan anggaran sebesar Rp 5 miliar lebih. Diikuti oleh 10 orang dari masing-masing desa.
Namun, salah satu Desa Marana yang berada di Kecamatan Sindue, Kabupaten Donggala, ternyata tidak menggunakan DD untuk mengikuti pelatihan tersebut.
Hal ini berdasarkan pengakuan Kepala Desa Marana, Lutfin bahwa pihaknya tidak menggunakan Dana Desa saat merekomendasikan 8 orang mengikuti pelatihan TTG.
“Desa Marana mengirimkan 8 orang untuk mengikuti pelatihan UMKM-TTG Agro Industri olahan pangan selama 7 hari dengan menggunakan Anggaran Alokasi Dana Desa (ADD) sebesar 38 juta,” ujarnya.
Lutfi mengatakan, pihaknya tidak menggunakan DD karena hal itu merupakan program titipan Pemerintah Daerah , sehingga Desa Marana menggunakan ADD.
“Yang jelas, desa kami tidak menganggarkan pengadaan alat TTG. Tapi diperiode kedua, saya dapat surat dari kecamatan yang di tandatangani oleh Beni (mantan camat sindue) untuk melunasi TTG di bulan november 2020,” terang Lutfin.
Sementara itu Direktur CV. Mardiana Mandiri Pratama (MMP) Mardiana mengatakan, Desa Marana telah menandatangani Perjanjian Kerja Sama dengan CV. Mardiana. Namun belum sempat dibayar karena barangnya masih tersimpan digl gudang.
“Waktu itu yang tandatangan Serlin.Tapi waktu tim mau antar alatnya Pak Bupati bilang tidak usah antar ke Marana , karena ada masalah terkait masalah apa saya tidak tauh,” kata Mardiana.
Sumber : Metro Sulteng