• Tentang
  • Kirim Tulisan ツ
  • Kontak
Minggu, 24 September 2023
  • Berita
    • Nasional
    • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Ekonomi | Bisnis
    • Hukum | Kriminal
    • Pertanian | Kelautan
    • Politik | Pemerintahan
    • Pendidikan | Kebudayaan
  • Daerah
    • Sigi
    • Palu
    • Buol
    • Poso
    • Toli Toli
    • Banggai
    • Morowali
    • Donggala
    • Banggai Laut
    • Tojo Una-Una
    • Parigi Moutong
    • Morowali Utara
    • Banggai Kepulauan
  • Wisata
  • Komunitas
  • Inspirasi
  • Opini
  • Vidio
Tidak Ada Hasil
Menampilkan Semua Hasil
MediaSulteng.com
Tidak Ada Hasil
Menampilkan Semua Hasil
Home Berita Lingkungan

Masyarakat Desa Kadoda Kepulauan Togean, Sepakat Larang Tangkap Gurita Selama 3 Bulan

Redaksi by Redaksi
20 Oktober 2022
Artikel Lingkungan, Pertanian | Kelautan, Tojo Una-Una
Bagikan Ke FacebookBagikan Ke TwitterBagikan Ke Whatsapp

Touna, MediaSulteng.com – Masyarakat dan nelayan yang didukung oleh Pemerintah Desa dan juga BPD, bersepakat untuk melakukan pengelolaan perikanan dengan metode menutup sementara selama tiga bulan di wilayah tangkap gurita. Peresmian penutupan sementara ini bertempat di Dermaga Kapal, Dusun 3 Pulau Papan, Desa Kadoda, Kecamatan Talatako, Kabupaten Tojo Una-Una, Sulawesi Tengah. Senin, (17/10/ 2022).

Selanjutnya, pelarangan penangkapan gurita itu dilakukan selama tiga bulan terhitung semenjak 17 Oktober 2022-17 Januari 2023. Setelah itu akan dibuka lagi tanggal 18 Januari 2023.

Menurut Christopel Paino, Program Manager Jaring Advokasi Pengelolaan Sumber Daya Alam (Japesda) mengatakan bahwa buka tutup sementara itu sama seperti menabung, memberi jeda dan memberi kesempatan kepada gurita untuk tumbuh dan berkembang.

Serta di saat bersamaan masyarakat dan nelayan sesungguhnya telah menerapkan prinsip konservasi.

Keputusan itu, kata Christopel telah melalui proses panjang bersama, mulai dari diskusi-diskusi kampung setiap bulan hingga musyawarah di tingkat desa.

Lebih lanjut, Ia mengatakan lokasi yang dilakukan penutupan sementara di Desa Kadoda berada di Reef Dambulalo dengan luas yang ditutup 8 hektar, dan Reef Perairan Kadoda yang ditutup seluas 41 hektar. Namun selama tiga bulan ditutup, nelayan bisa mengambil gurita di lokasi tangkap lainnya yang tidak ditutup.

Baca Juga :  Seluas 8.000 Hektare Ha Terumbu Karang di Togean Hancur Akibat Destruktif Fishing

“Melalui penutupan ini diharapkan memberikan waktu gurita untuk berkembang biak serta dapat berdampak pada hasil tangkapan dan ekonomi masyarakat,” ujar Christopel.

Dari hasil pendataan tangkapan nelayan gurita yang dilakukan di Desa Kadoda menujukan tren yang menurun, dari segi jumlah tangkapan maupun ukuran gurita. Kondisi itu akibat dari penangkapan gurita yang berlebihan, terlebih adanya destructive fishing yang pada akhirnya mempengaruhi kualitas ekosistem di laut.

Sebelum pelaksanaan penutupan sementara, pendamping Japesda yang menetap di Desa Kadoda telah melakukan koordinasi bersama masyarakat, pemeritah desa dan selanjutnya menyepakati utuk pemberlakuan penutupan sementara lokasi tangkap gurita.

“Dari survei yang telah dilakukan pendamping desa dan nelayan, terdapat 6 titik lokasi tangkap gurita dan 2 lokasi diantaranya disepakati oleh nelayan untuk dilakukan penutupan sementara,” bebernya.

Sementara itu, Pemerintah Kecamatan Talatako melalui Sekeretaris Camat, Mukrin Ambosaba mengatakan bahwa upaya penutupan sementara lokasi yang dilakukan JAPESDA bekerja sama dengan kelompok Nelayan Konservasi Kogito, serta didukung oleh stakeholder terkait.

Hal ini merupakan langkah yang baik yang harus diapresiasi, apalagi ini merupakan yang pertama kalinya di Kepulauan Togean bahkan di Kabupaten Touna.

“Wilayah Kecamatan Talatako berada di kepulauan dan mata pencaharian masyarakat bergantung dengan sumber daya yang ada di laut. Kehidupan kita 90 persen berada di atas laut. Nah, jika 90 persen itu kita tidak jaga maka mau kemana lagi kehidupan kita,” ujar Mukrin berdasarkan keterangan yang diterima media ini, Kamis, (20/10/2022).

Baca Juga :  PETI Buranga Jilid II Kembali Beroperasi, Aparat Tutup Mata ?

Ia menuturkan bahwa aktivitas nelayan pengguna bom di Kecamatan Talatako saat ini sudah mulai berkurang dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Ia pun mengajak masyarakat Desa Kadoda untuk turut serta dalam menjaga ekosistem laut yang menjadi sumber kehidupan.

“Sekarang penggunaan bom sudah berkurang, paling hanya beberapa. Di Pulau Papan juga sudah tidak ada lagi. Karena bom ini yang merusak semuanya, temasuk akan mengurangi populasi gurita. Kalu terumbu karang rusak semua ekosistem laut itu rusak,” katanya.

Mukrin juga menambahkan, upaya yang dilakukan oleh masyarakat ini merupakan sebuah kemajuan yang baik. Dan ini pertama kali dilakukan di kecamatan Talatako, harapanya ini bisa menjadi bahan percontohan bagi desa-desa yang lain.

Sementara itu, Ketua BPD Kadoada, Sahardin Marjanu juga mengatakan saat ini di Desa Kadodo tengah merancang Rencana Peraturan Desa (Ranperdes) tentang perikanan skala kecil dan perikanan gurita. Perancangan peraturan desa itu dibuat sebagai bentuk dukungan terhadap nelayan gurita yang ada di desanya.

“Dari Ranperdes itu, apa yang kita lakukan saat ini bukan lagi aktifitas yang illegal jika di dukung dengan peraturan desa nantinya,” kata Sahardin.

Baca Juga :  23 Negara Sudah Berkunjung Ke Pulau Togean, Ini Harapan Wabup Touna Kedepannya

Sahardin memberikan penekanan bahwa kegitan penutupan ini bukan dibuat atas dasar kepentingan JAPESDA selaku yang mendampingi nelayan maupun desa, kegiatan penutupan ini adalah kepentingan masyarakat.

“Jangan yang lain menjaga, yang lain malah melanggar. Dan kegiatan ini sudah kita sepakati bersama lewat musyawarah-musyawarah,” katanya.

Senada dengan Ketua BPD, Ketua kelompok nelayan konservasi Kogito, Sarding Matorang dalam sambutannya mengajak agar masyarakat ikut sama-sam menjaga lokasi penutupan sementara yang mereka lakukan. Ia pun mengimbau masyarakat tidak melanggar apa yang sudah disepakati bersama.

“Jadi mari kita sama-sama jaga tempat buka tutup ini. Jadi jangan sampai ada yang melanggar. Kalau ada yang salah paham mari kita berikan pemahaman dan saling mengingatkan,” tangkasnya.

Sebelumnya, diketahui Desa Kadoda sendiri berada di wilayah Taman Nasional Kepulauan Togean (TNKT). Salah satu yang membuat Desa Kadoda unik karena memiliki dusun yang sangat terkenal di mancanegara dan menjadi ikon pariwisata Provinsi Sulawesi Tengah, yakni Pulau Papan.

Untuk menunjang pariwisata di Desa Kadoda, masyarakat dan nelayan berupaya melakukan kegiatan konservasi melalui pengelolaan perikanan gurita.




Topik : BPDDesa KadodaGuritaKepulauan TogeanPulau PapanTNKT
ShareTweetKirim


Artikel Sebelumnya

Nelayan Hilang Saat Melaut di Pantai Desa Maninili – Parigi Moutong

Artikel Selanjutnya

Aktivitas Tambang di Parimo Diminta Diawasi Ketat

ARTIKEL TERKAIT

Speedboat Rombongan Bupati Morowali Kecelakaan

Morowali, MediaSulteng.com – Speadboat rombongan Bupati Morowali terbalik disekitar 10 mil dari daratan perairan Morowali, tepatnya di Tanjung Batu Manuk, Rabu...

Beri Bantuan Perahu Untuk Nelayan, Wali Kota Palu : “Jangan Cuma Dipakai Untuk Hobi”

Palu, MediaSulteng.com - Wali Kota Palu Hadianto Rasyid kembali menunaikan janji politiknya. Kali ia menyerahkan bantuan kapal dan perahu kepada...

PT BTIIG Cemari Laut Morowali, Petani Rumput Laut Gagal Panen

Morowali, MediaSulteng.com - Komisi ll DPRD Kabupaten Morowali, bersama Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Perikanan dan Dinas Perhubungansetempat, melakukan kunjungan kerja...

Legislator Desak Polisi Tangkap Pemodal Tambang Ilegal di Poboya

Palu, MediaSulteng.com – Anggota dewan daerah dan DPR RI meminta polisi menindak tegas dugaan cukong yang menjadi beking pertambangan tanpa...

Aktivitas Tambang di Parimo Diminta Diawasi Ketat

Parimo, MediaSulteng.com - Tokoh Masyarakat, Desa Sendana, Kec. Kasimbar, Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Moh. Iman Dg Malindu mengharapkan adanya perhatian...

Tampilkan
Artikel Selanjutnya

Aktivitas Tambang di Parimo Diminta Diawasi Ketat




ARTIKEL TERBARU

PERCASI Palu Utara Sosialisasi Cabor Catur di SMK Negeri 6 Palu

Korban Penyerobotan Lahan Pertanyakan Keserius Polisi Dalam Menangani Kasus

Speedboat Rombongan Bupati Morowali Kecelakaan

Menantu Gus Dur Gabung PSI, Rudy Massie : PSI Akan Jadi Partai Besar di Indonesia

Bocah 5 Tahun di Desa Bilo Tolitoli Tewas Terkena Peluru Senapan Angin Milik Ayahnya

Sebelumnya Selanjutnya

ARTIKEL POPULER

PERCASI Palu Utara Sosialisasi Cabor Catur di SMK Negeri 6 Palu

Dinilai Memberatkan Mahasiswa, BEM Unsimar Poso Minta Transparansi Penggunaan Dana Wisuda

Bupati Touna Dilaporkan Ke Polda Sulteng Kasus Pengancaman Pembunuhan, Sitti Hajar : “Saya Tidak Mau Berdamai”

Masyarakat Desa Kadoda Kepulauan Togean, Sepakat Larang Tangkap Gurita Selama 3 Bulan

Smelter Tembaga dan Besi di KEK Palu Akan Serap 20.000 Tenaga Kerja

Sebelumnya Selanjutnya

MediaSulteng.com
MediaSulteng.com Merupakan Media Online di Sulawesi Tengah dikelolah oleh Profesional Muda yang terdiri dari Para Penulis dan Jurnalis yang  Independen dalam Merangkum dan melakukan kajian berita Aktual, Berimbang, Tajam, Bertanggung Jawab serta dapat Menginspirasi.

©2023 MediaSulteng.com - Independen | Menginspirasi.

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Pasang Iklan

Tidak Ada Hasil
Menampilkan Semua Hasil
  • Berita
    • Nasional
    • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Ekonomi | Bisnis
    • Hukum | Kriminal
    • Pertanian | Kelautan
    • Politik | Pemerintahan
    • Pendidikan | Kebudayaan
  • Daerah
    • Sigi
    • Palu
    • Buol
    • Poso
    • Toli Toli
    • Banggai
    • Morowali
    • Donggala
    • Banggai Laut
    • Tojo Una-Una
    • Parigi Moutong
    • Morowali Utara
    • Banggai Kepulauan
  • Wisata
  • Komunitas
  • Inspirasi
  • Opini
  • Vidio

©2023 www.mediasulteng.com - Independent | Menginspirasi. By Munawir M. Kaili.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist