Tolitoli, MediaSulteng.com – Puluhan Sopir Dump Truck yang antri di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) 74.94502 di Tambun Tolitoli protes kepada pengelola ,pasalnya operator SPBU yang melayani pengisian BBM cenderung mengabaikan kebutuhan para sopir tersebut.
Operator yang bertugas memegang Nosel pengisian lebih mengutamakan pengisian Jeriken daripada mengisi tangki mobil Dump Truck yang mereka kendarai, para sopir merasa di “Anak Tirikan” oleh para Operator.
Hal ini makin menjadi jadi karena pengawas di SPBU 74.94502 tersebut terkesan melakukan pembiaran, para operator di SPBU makin enggan mengisi tangki para sopir tersebut.
Hamka Rahmadi,salah satu sopir kepada media menungkapkan bahwa dirinya bersama para rekan seprofesinya merasa di rugikan dengan perlakuan diskriminatif yang dilakukan oleh Operator SPBU.
“ Operator lebih mengutamakan pengisian Jeriken solar,dikarenakan ada kontribusi yang diberikan pemilik Jeriken ,padahal kita sudah antri berjam jam “ ungkap Hamka (06/12/2021).
Senada dengan rekannya, Ilham yang juga sopir Dump Truck mengaku kecewa dengan sikap Operator yang terkesan “Pilih Kasih “. Operator SPBU mengutamakan Jeriken yang melampirkan surat dari Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Tolitoli ,tetapi dalam prakteknya ada kejanggalan yang ditemukan.
” saya tidak yakin masa satu perahu sampai 20 jergen kita kalikan saja, satu jergen isinya 35 liter , sementara kita dimobil hanya di layani Rp 250 ribu, saja, ‘ Ungkap ilham,Dongkol.
Masih menurut Ilham, aparat kepolisian perlu turun tangan mengurai masalah ini, soalnya dicurigai kalau surat keterangan pembelian BBM dengan memakai Jeriken hanya modus yang dipakai oleh sekelompok orang berbisnis BBM jenis Solar Bersubsidi untuk keperluan lain.
“ coba Aparat Kepolisian Cek pemegang surat keterangan pembelian BBM jenis Solar itu,benar atau tidak kebutuhannya seperti itu? “ sentilnya.
Pengawas SPBU 74.94502 Tambun kepada Portalsulawesi saat dikonfirmasi membantah jika pihaknya membeda bedakan pelayanan, menurutnya apa yang dilakukan oleh operatornya sudah sesuai dengan aturan yang diterapkan.
“ kami dari SPBU tidak ada yang namanya di anak tirikan, kami melayani Nelayan itu sudah sesuai dengan surat Rekomondasi yang di keluarkan dari Dinas perikanan, dan kami tidak berani menambah- nambah ,kita sudah layani sesuai dengan surat yang di keluarkan oleh dinas terkait,” Ungkap Pengawas SPBU 74.94502-Tambun, Sahrul.
Terkait isu kontribusi setiap pengisian Jeriken , dirinya juga membantah kalau pihaknya ( Operator) ada menerima kontribusi dari pemilik jergen.
Tidak benar apa yang seperti di tuduhkan kepada kami, sementara kita sendiri, di luar sana ada semua baik dari Sat Pol PP yang sudah stand by dalam mengawasi surat rekomondasi, ada dari Babinsa, serta Babinkamtibmas, serta pengawasan langsung dari polres Tolitoli apa lagi yang kita ragukan, jadi kalau mo bilang ada kontribusi itu tidak mungkin,” Tutup sahrul.**
- Sumber : Portal Sulawesi
- Pewarta : Moh.Yusuf
- Editor : Heru